Ponsterling mendekati taraf 1.53 - 20.2.2013
Dollar AS menurun lagi menjadi 93.00 versus yen jepang setelah perdana menteri jepang Shinzo Abe membantah keperluan penciptaan dana khusus untuk pembelian obligasi luar negeri. Peniuptaan dana itu termasuk program partai liberal-demokratis yang menang selema pemilu pada bulan Desember lalu. Sesuai dengan perkiraan kami seusai rapat G-20 akhir minggu lalu para wakil kabinet menetri jepang tidak berburu-buru dengan komentar mengenai kurs mata uang nasional terkini serta mengeset taraf tujuannya. Perlu diperhatikan bahwa di dalam pernyataan bersama kelompok G-20 mendukung prinsip pasar dalam hal pembentukan kurs valas. Dewasa ini pasangan USDJPY melanjutkan konsolidasinya di kisaran 92.50-94.50, sedangkan peserta pasar menunggu sinyal-sinyal baru tentang kebijakan moneter bank sentral jepang, yang dapat muncul setelah pelemihan kepala barunya.
Selama sesi pagi hari Rabu euro menguat terhadap dollar AS. Awal sesi eropa pasangan EURJPY berada di atas nilai 1.34. Mata uang tunggal euro dapat menjauhi taraf 1.33, akibat data sentimen bisnis kemarin yang lebih baik daripada perkiraan. Sesudah euro frank Swiss naik juga versus dollar AS alhasil perbaikan sentimen peserta pasar. Pada waktu yang sama kepala Bank Nasional Swiss Thomas Jordan membenarkan bahwa selama waktu terdekat bank sentral Swiss tidak membatalkan batas penguatan maksimal terhadap mata uang nasional yang dipasang di taraf 1.2 frank per euro.
Ponsterling Britania hampir mencapai nilai 1.53 versus dollar AS. Di dalam tinjauan sebelumnya kami mengeset tujuan teknis bagi pasangan GBPUSD di taraf 1.5380 yang dicapai pagi hari ini setelah pengumuman notula siding Februari Bank of England serta data dari pasar tenaga kerja. Pada bulan Desember pengangguran naik tak terduga menjadi 7.8%, meskipun kenaikan jumlah orang sibuk yang di atas dugaan pasar. Akan tetapi faktor yang mempengaruhi lebih negatif daripada data pengangguran adalah notula siding BoE, dimana dibenarkan kesiapannya menerima taraf inflasi yang lebih tinggi untuk mendongkrak proses pemulihan ekonomi nasional. Selain itu kemungkinan perluasan program pelonggaran juga dibicarakan secara aktif.